Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 18.306 dan
garis pantai terpanjang nomor empat di dunia, yaitu sepanjang 95.181 km.
Populasi penduduk Indonesia yang tinggal di pesisir mencapai 161 juta jiwa atau
60% dari 250 juta penduduk Indonesia. Pusat perkembangan ekonomi juga
berkembang di kawasan pesisir. Sayangnya, tingkat pendidikan dan kesejahteraan
populasi penduduk Indonesia yang tinggal di pesisir dan pulau kecil merupakan yang
terendah.
Kawasan
pesisir dan pulau-pulau kecil Indonesia mempunyai sumber daya hayati yang
tinggi. Kontribusi sumberdaya hayati pesisir saat ini terbanyak untuk memenuhi
kebutuhan protein masyarakat dari perikanan pesisir dan laut. Kebijakan
pengembangan ekonomi padat karya dan berbasis bahan baku serta ekstraktif,
menimbulkan kerusakan kawasan pesisir dan pulau kecil akibat kegiatan
penambangan mineral, bahan baku konstruksi, reklamasi untuk infrastruktur baru,
budidaya perikanan pesisir dan lain-lain. Kegiatan ini sangat mengancam
kelestarian dan daya dukung hutan pesisir mangrove, terumbu karang, serta pulau
pulau kecil yang merupakan sumber kehidupan masyarakat pesisir sejak lama.
Melihat
proyeksi ancaman potensial masa depan serta potensi keragaman hayati yang besar
di kawasan pesisir, suatu strategi pendekatan program dengan upaya dukungan
kepada masyarakat untuk berdaya dalam mengelola kawasan ekosistem pesisir pulau
kecil perlu diambil.
Pengembangan
program ketahanan dan diversifikasi pangan menjadi sangat krusial mengingat
sumber tradisional protein hewani dari hasil perikanan merupakan sumber pangan
yang murah dan melimpah. Pemanfaatan sumber pangan baru dari berbagai sumber
daya pesisir yang belum tergali dan bernilai tinggi seperti golongan crustacea,
molusca, vertebrata serta vegetasi mangrove, nipah dan sagu perlu digali dan
dikembangkan dengan menggunakan tehnologi dan sains.
Selain
berpotensi mengembangkan sumber pangan baru, kawasan pesisir juga menyediakan
potensi sumber energi terbaharukan dari biomassa mangrove, produk turunan sagu
dan nira nipah yang dapat diolah menjadi bioetanol yang melimpah dan siap
dimanfaatkan. Hutan pesisir banyak ditumbuhi berbagai jenis species mangrove,
bersama dengan hamparan nipah dan sagu yang sangat luas selama ini masih
terbatas pemanfaatannya, sehingga dianggap kurang bermanfaat dan cenderung
dialihfungsikan menjadi peruntukan lain.
Berbagai
potensi bahan kimia dari hasil metabolisme organism laut dapat diekstrak dan
disintesa untuk dikembangkan menjadi antibiotika, serta substansi dengan
properti anti inflamasi dan anti kanker yang selama ini belum bisa dibuat oleh
manusia. Dalam konteks meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, sumber daya
laut merupakan komoditi yang beragam, melimpah dan murah.
Ekosistem
pesisir dan pulau kecil diciptakan sangat ideal untuk melindungi kawasan
tersebut dari ancaman. Hutan sagu, nipah dan mangrove merupakan filter alami
penyaring sedimentasi dari darat sehingga melindungai kawasan lamun dan terumbu
karang yang rentan terhadap sedimentasi dari kerusakan. Sebaliknya, ancaman
intrusi air laut ke darat juga bisa disaring oleh ekosistem hutan mangrove,
nipah dan sagu pesisir, sehingga sumber air bersih sumur masyarakat, lahan
pertanian dan sawah di pesisir yang merupakan sumber kehidupan masyarakat tidak
terganggu.
Fokus
program pada ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil adalah:
- Pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk kemandirian masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan program utama meliputi:
- Pengelolaan lestari kawasan pesisir dan laut, revitalisasi pesisir, pemanfaatan keanekaragaman hayati pesisir dan pantai, serta usaha budidaya dan penerapan teknologi tepat guna untuk memberi nilai tambah hasil sumberdaya pesisir dan pantai.
- Pemanfaatan sumberdaya hayati pesisir dan laut untuk sumber energi terbarukan untuk pengembangan model kemandirian energi di Pulau-pulau Kecil.
- Pengembangan potensi ekowisata wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
- Pengembangan usaha kecil penyediaan bahan baku obat berbasis keanekaragaman hayati pesisir dan pantai.
- Sanitasi dan pemeliharaan kawasan sumber air bersih.
- Rehabilitasi dan konservasi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan program utama meliputi :
- Rehabilitasi dan revitalisasi ekosistem mangrove pesisir untuk meningkatkan produktivitas ekosistem mangrove sebagai penyedia sumber pangan masyarakat pesisir.
- Pemanfaatan keanekaragaman hayati ekosistem pesisir untuk energi alternatif.
- Rehabilitasi terumbu karang di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
- Peningkatan kualitas lingkungan dan kesadaran hidup sehat, rumah sehat, pencegahan penyakit di desa pesisir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar